Thursday, July 21, 2016

Chlamydia Vaccine - Vaksin Klamidia 'Menunjukkan Harapan'

Para ilmuwan Kanada telah mengembangkan prototipe vaksin yang menjanjikan terhadap Chlamydia, sebuah penelitian pada tikus menunjukkan hal tersebut.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Vaccine, menunjukkan bahwa tikus yang diberi imunisasi cenderung lebih dapat melawan infeksi.

Chlamydia adalah salah satu infeksi menular seksual (sexually transmitted infections) yang paling umum di Inggris dan di seluruh dunia.  Saat ini tidak ada vaksin yang disetujui untuk digunakan pada manusia.

Para ahli mengatakan bahwa kondom merupakan bentuk perlindungan terbaik saat ini.

Sebuah tim peneliti di McMaster University di Ontario memberi tikus dua dosis vaksin prototipe, diberikan melalui hidung.

Ketika hewan-hewan itu kemudian terkena chlamydia, tikus yang divaksinasi memiliki lebih sedikit salinan bakteri yang bereplikasi dalam sistem mereka.

Tikus pada kelompok yang divaksinasi juga memiliki tanda-tanda kerusakan organ reproduksinya yang lebih sedikit.

Prof. James Mahoney menggambarkan hasil tersebut dengan "sangat menjanjikan". 

Beliau menambahkan: "Kami akan mengujicobakan vaksin pada hewan lain sebelum beralih ke human trials (percobaan manusia)." 

Isu jangka panjang

Para peneliti berharap vaksin mereka juga akan bekerja melawan infeksi klamidia pada mata - merupakan penyebab umum kebutaan di negara berkembang.

Sementara itu, data yang dirilis oleh Public Health England menunjukkan klamidia adalah infeksi menular seksual yang paling umum tahun lalu.

Terdapat lebih dari 200.000 diagnosa klamidia pada tahun 2015, sebanyak 129.000 diagnosa di kalangan anak muda berusia 15 hingga 24 tahun.

Infeksi ini paling sering ditularkan melalui kontak seksual namun seringkali orang-orang tidak menyadari gejala apapun.

Namun, jika tidak diobati dengan antibiotik lebih awal, bakteri tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang seperti pelvic inflammatory disease/penyakit radang panggul dan infertilitas/infertility.

Public Health England mengatakan seseorang yang berusia di bawah 25 tahun
yang aktif secara seksual
harus menjalani tes untuk mengecek klamidia setiap tahun dan saat mereka berganti pasangan.



Via: BBC