Para ilmuwan yang mempelajari wabah Zika di Brazil menjadi semakin khawatir virus ini dapat menyebabkan kerusakan mata pada bayi.
Para peneliti Stanford University menemukan perdarahan abnormal dan lesi di mata tiga orang bayi laki-laki yang ibunya tertular virus Zika saat hamil.
Mereka ingin setiap bayi yang diketahui terkena Zika melakukan pemeriksaan mata.
Temuan The Journal of Ophthalmology mengikuti studi terbaru lainnya yang melihat ada permasalahan mata yang sama pada bayi dengan Zika.
Penyakit ini diketahui menyebabkan cacat otak bayi serius yang disebut microcephaly.
Yang tidak jelas adalah apakah permasalahan pada mata mungkin merupakan komplikasi hal ini, daripada infeksi Zika itu sendiri. Keduanya ada kemungkinan.
Ketiga bayi yang diperiksa para peneliti dari Stanford and the University of Sao Paulo juga memiliki microcephaly.
Kerusakan mata yang ditemukan pada bayi laki-laki adalah pada lapisan peka cahaya pada jaringan di belakang mata, yang disebut retina.
Terdapat pertumbuhan pembuluh darah abnormal, perdarahan dan torpedo-shaped lesions.
Peneliti Dr Darius Moshfeghi mengatakan langkah berikutnya adalah menentukan akar penyebab - Zika atau microcephaly - untuk lebih memahami bayi mana yang membutuhkan pemeriksaan mata.
Pada awalnya mungkin lebih masuk akal untuk melakukan skrining bayi dengan microcephaly," katanya.
"Tapi jika ternyata Zika dapat menyebabkan masalah mata ini secara independen, maka kita perlu menjaring semua bayi dari ibu yang terinfeksi."
Dia mengatakan beberapa kelainan mata dapat diatasi atau diobati, namun yang lainnya dapat menyebabkan kerusakan permanen pada penglihatan.
Dengan tidak adanya vaksin atau pengobatan, wanita hamil disarankan untuk menutupi tubuhnya untuk melindungi diri terhadap gigitan nyamuk yang membawa Zika.
Via: BBC